Yuk, Intip Hal-Hal Romantis dalam Kehidupan Rasulullah SAW
ISLAM tidak melulu membahas soal perintah dan larangan ibadah,
ajarannya juga mencangkup masalah kehidupan paling fitrah dari manusia,
yaitu cinta. Kita bisa menginti kehidupan Nabi muhammad saw. untuk
mengetahuinya.
Dilansir dari caraunik, inilah hal-hal romantis dalam cinta yang tercermin
dalam kehidupan Rasullah Saw sesuai dengan ajaran Islam:
Pangilan sayang untuk istri tercinta . Nabi memanggil istrinya dengan
panggilan kesayangan, tidak langsung menyebut nama. Beliau memanggil dengan
julukan yang justru memuliakan istrinya. Yaitu, Khumaira, yang artiya kemerah
merahan. beliau memanggil aisyah dengan sebutan seperti itu. Panggilan seperti
itu dapat membuat istri merasa senang, begitu juga dengan suami yang
memanggilnya demikian.
Tidak pernah memanjakan makan . Dalam suatu kisah, Nabi dikisahkan pernah
pulang pada waktu pagi. Tentulah saat itu beliau merasa sangat lapar. Tetapi
tiada apa pun yang terhidang untuk sarapan karena ‘Aisyah, istrinya belum ke
pasar.
Maka Nabi bertanya, “Belum ada sarapan, ya Khumaira?”
Aisyah menjawab dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa wahai
Rasulullah.” Rasulullah lantas berkata, ”Kalau begitu aku puasa saja hari ini.”
tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya.
Beliau tidak pernah
menuntut dan memaksakan sesuatu dari istrinya. Beliau bersabda, “sebaik-baik
lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya.”
membantu sang istri. Hal paling romantis bagi wanita adalah ketika sang
suami ikut membantu pekerjaan istri, pekerjaan yang sudah di anggap wajar bagi
istri namun di lakukan oleh sang suami. terlihat sepele memang, tapi bagi
wanita mungkin itu hal paling luar biasa.
Nabi Muhammad saw pun mencontohkannya. Beliau memerah susu kambing untuk
keperluan keluarga maupun untuk dijual. Setiap kali pulang ke rumah, bila
dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum
baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Kalau ada
pakaian yang koyak, Rasulullah bahkan menambalnya sendiri tanpa menyuruh
isterinya.
Romantisme di kamar. Diriwayatkan, aisyah di tanya menggenai hal yang paling
menyenangkan dan terindah mengenai sosok Nabi Muhammad saw sebagi seorang suami
di matanya. Aisyah berkisah:
Pernah suatu malam, dimana aku dan beliau tidur dalam satu ranjang dan di
selimuti kain yang sangat kecil yang tidak dapat menyelimuti tubuh kami
semuanya. Ketika kulit beliau bertemu dengan kulitku, beliau berkata, “Ya
Khumaira, ijinkan aku menyembah tuhanku”, lalu beliau sembayang dahulu.
Apa maksudnya? Jika dipikirkan, mungkin saat-saat seperti itu adalah
saat yang indah untuk bermesraan. Tapi ada apa dengan beliau? beliau masih
ingat dengan tuhan, sebelum menjalankan haknya beliau menjalankan haknya pula
dengan tuhan, beliau sembayang terlebih dahulu.
Meskipun beliau seorang nabi, tapi beliau tetap meminta ijin istrinya untuk
beribadah. Beliau tetap menghargai istrinya dengan meminta ijin, alangkah
romantisnya hal itu.
Islam menuntun umatnya dalam segala aspek kehidupan, seperti romantisme yang
contohkan Nabi Muhammad saw. Perbuatan sederhana yang menjadi sangat
bermakna dan menimbulkan kesan mendalam, sehingga menambah kecintaan pasangan. So
sweet sekali bukan?[]